أَنَّ رَجُلًا جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ فَقَال: يَا رَسُولَ اللهِ، أَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ؟ وَأَيُّ الْأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ؟
Ada seseorang yang menemui Nabi shallallahu alaihi wa sallam seraya bertanya, “Siapa manusia yang paling dicintai oleh Allah dan apa amalan yang paling dicintai oleh Allah?”
Beliau shallallahu alaihi wa sallam menjawab,
أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain,
وَأَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ سُرُورٌ يُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ أَوْ يَكْشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً أَوْ يَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا أَوْ يَطْرُدُ عَنْهُ جَوْعًا
“Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah perbuatan yang membuat bahagia saudaranya sesama muslim, atau menghilangkan kesulitannya, atau membantu melunasi utangnya, atau membebaskannya dari kelaparan (dengan memberi makan).”
(Hadits ini dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah, 2/575)